Minggu, 26 Januari 2014

Diklat Tentang Kurikulum 2013

Pada hari sabtu 25 Januari 2014, MGMP IPA Kabupaten Karangasem melaksanakan Diklat mengenai kurikulum 2013 di Laboratorium SMPN 2 Amlapura. Kegiatan ini merupakan kegiatan mandiri MGMP dengan pendanaan diambil dari kas MGMP sebagai salah satu program kerja pengurus MGMP. Kegiatan ini diikuti oleh satu orang guru dari setiap SMP/MTs di Kabupaten Karangasem. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh I B Nyoman Japa, S. Pd, M. Pd. mewakili Kepala Disdikpora Kabupaten Karangasem. Sebagai penyaji adalah guru-guru IPA yang sudah pernah mendapatkan pelatihan mengenai kurikulum 2013 yaitu: I Ketut Sengker, Sri Wahyuni, dan Gede Sarya. Melalui kegiatan ini diharapkan guru-guru mempunyai pemahaman mengenai kurikulum 2013 dan mampu menyusun perangkat rencana pembelajaran maupun intrumen penilaian sesuai dengan standar proses dan penilaian terbaru.

Sabtu, 25 Januari 2014

MENGOPTIMALKAN INTELIGENSI GANDA (MULTIPLE INTELLIGENCES) DALAM PROSES PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER

Sri Wahyuni
Guru SMPN 2 Amlapura


    Kajian pustaka ini bertujuan untuk mendeskripsikan pentingnya mengoptimalkan inteligensi ganda (multiple intelligences) dalam proses pembelajaran sebagai upaya menanamkan pendidikan karakter.Teori inteligensi ganda ditemukan dan dikembangkan oleh Howard Gardner,di Harvard university, Amerika serikat sejak tahun 1983. Menurut Gardner ada 9 (Sembilan) inteligensi yang berkembang pada diri manusia, yaitu (1) inteligensi linguistik, (2) inteligensi matematis logis, (3) inteligensi ruang, (4) inteligensi kinestetik-badani, (5) inteligensi musikal, (6) inteligensi interpersonal, (7) inteligensi intrapersonal, (8) inteligensi lingkungan/naturalis, dan  (9) inteligensi eksistensial. Dunia pendidikan seyogyanya tidak mengabaikan perihal inteligensi ganda ini. Sekolah dan guru hendaknya meyakini bahwa pada diri  setiap peserta didik  memiliki inteligensi ganda yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Terlebih lagi Kementerian Pendidikan Nasional telah mengumandangkan pendidikan karakter sejak tahun 2009. Pembangunan pendidikan nasional didasarkan pada paradigma membangun manusia Indonesia seutuhnya, yang berfungsi sebagai subyek yang memiliki kapasitas untuk mengaktualisasikan potensi dan dimensi kemanusiaan secara optimal. Dengan mengoptimalkan inteligensi ganda dalam praktik-praktik pembelajaran di sekolah, baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler akan memberi  kesempatan yang luas bagi tertanamnya pendidikan karakter.

Untuk lengkapnya, dapat diklik link berikut.